Jakarta, Bumntrack.co.id – Direktur Eksekutif PPM Manajemen, Triono Saputro selaku juri Anugerah BUMN 2021 tahun ke-10 menjelaskan bahwa fokus penilaian dalam penyaringan pada inisiatif BUMN untuk bertahan dalam krisis pandemi Covid-19. Inisiatif bertahan dari pandemi Covid-19 tersebut bisa berupa transformasi bisnis maupun transformasi organisasi.
“Penilaian kami fokuskan kepada bagaimana perusahaan dan anak perusahaan BUMN menetapkan dan mengeksekusi strategi dan bertahan terutama ditengah pandemi Covid-19. Selain itu, inisiatif BUMN menjalankan berbagai upaya transformasi baik transformasi bisnis maupun transformasi organisasi,” ujar Direktur Eksekutif PPM Manajemen dan Juri Anugrah BUMN 2021, dalam sambutan di Ballroom Hotel Ritz Charlton Jakarta, Kamis (8/4).
Triono juga menambahkan, penilaiannya juga memperhatikan penerapan teknologi yang dianggap dapat memacu pertumbuhan dan transformasi perusahaan serta mewujudkan suatu tata kelola perusahaan yang baik atau good corporate governance. Serta dalam rangka mewujudkan BUMN yang berakhlak penilaian juga menggali bagaimana perusahaan menginternalisasikan nilai akhlak dalam organisasi.
“Dalam rangka mendukung BUMN yang berakhlak, kami juga menggali bagaimana perusahaan dan anak perusahaan menginternalisasikan nilai akhlak kepada seluruh Insan dalam organisasi. Sehingga nilai-nilai akhlak tersebut dapat menjadi pedoman berkarya dan berkontribusi bagi negeri,” ujar Triono.
Triono juga mengungkapkan poin penilaian untuk penghargaan Best CEO yaitu melalui paparan dari masing-masing kandidat secara daring. Pihaknya menggali kompetensi dan personaliti CEO yang harus memenuhi tiga kriteria yakni visionary leadership, kemampuan membangun strategi, mampu mengeksekusi strategi dalam mewujudkan visi organisasi dan kemampuan mengembangkan talenta bawahannya.
“Kompetensi dan personaliti khususnya dalam dimensi visionary leadership, yaitu kemampuan dalam merumuskan visi jangka panjang perusahaan dan mengupayakan artikulasi visi tersebut dalam berorganisasi. yang kedua, kemampuan dalam membangun suatu strategi untuk bertahan atau tumbuh serta berkembang. Ketiga, kemampuan kandidat untuk menjadi lokomotif eksekusi strategi dalam mewujudkan visi organisasi. Serta mampu mengembangkan kompetensi dan menyiapkan kader-kader pimpinan,” tutupnya. (Ihsan Luthfi)
Link : click here
Commentaires